Menurut laporan terbaru militer AS yang dilansir News.com.au, Rabu (29/5/2013), militer AS telah mencatat 161 kasus bunuh diri sepanjang tahun 2013 ini. Aksi bunuh diri itu marak di kalangan para tentara yang aktif bertugas, tentara cadangan dan anggota-anggota Garda Nasional.
Dalam laporan itu disebutkan, Departemen Pertahanan AS, Pentagon, telah mengimplementasi sejumlah gagasan sebagai upaya meredam angka bunuh diri tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2012 lalu, dilaporkan satu kasus bunuh diri terjadi tiap 17 jam sekali. Bahkan jumlah totalnya jauh lebih tinggi dari pasukan AS yang tewas dalam pertempuran.
Sebagai salah satu upaya untuk menekan kasus bunuh diri ini, para dokter militer kini tengah melakukan penelitian untuk memastikan apakah luka-luka traumatis otak meningkatkan risiko bunuh diri di kalangan tentara.
Pada Maret lalu, sekitar 50 anggota Kongres AS secara resmi meminta Menteri Pertahanan AS Chuck Hagels untuk mempelajari apakah luka-luka traumatis pada otak, yang dialami tentara AS telah memicu epidemi bunuh diri di kalangan militer.
(ita/ita)