Teheran balik menuding Prancis sengaja menyembunyikan intervensinya dalam urusan internal Suriah.
"Prancis tengah berupaya menyembunyikan intervensi habis-habisannya dalam urusan Suriah yang telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian finansial," cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Araqchi seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (27/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayangnya, kita melihat, bahwa hari demi hari pasukan Iran semakin terlibat di pihak Bashar al-Assad, dan ini tentunya bukan cara untuk mewujudkan perdamaian," cetus Fabius pada Minggu, 26 Mei waktu setempat.
Negara-negara Barat dan Arab menuding pemerintah Iran mengirimkan pasukan militer dan pasokan senjata untuk mendukung militer Suriah memerangi para pemberontak. Tuduhan ini berulang kali dibantah pemerintah Iran.
Teheran selama ini menganggap kelompok-kelompok oposisi Suriah sebagai "teroris" yang didukung negara-negara Barat dan Arab. Pemerintah Iran telah menyerukan adanya dialog untuk membentuk komite rekonsiliasi nasional guna mengakhiri konflik Suriah.
Konflik Suriah yang berkepanjangan itu telah berlangsung sejak Maret 2011. Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 90 ribu orang telah tewas selama pergolakan tersebut.
(ita/nrl)