Seperti dilansir AFP, Jumat (23/5/2013), FBI tidak merilis nama pria ini. Namun media setempat, Orlando Sentinel mengidentifikasinya sebagai Ibragim Todashev dan berusia 27 tahun.
Todashev dilaporkan berteman dekat dengan salah satu tersangka bom Boston, mendiang Tamerlan. Keduanya berkenalan saat sama-sama menyalurkan hobi bela diri mereka di Boston.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taramiv menambahkan, beberapa saat sebelum bom Boston, Todashev sempat berbicara melalui telepon dengan Tamerlan. Sejak saat itu, menurut Taramiv, Todashev memang menjadi incaran FBI.
Meski diinterogasi FBI terkait bom Boston, Todashev tidak dicurigai sebagai salah satu calon tersangka dalam kasus tersebut. Tidak jelas isu utama dalam interogasi yang dilakukan di sebuah apartemen di Orlando, Florida, pada Rabu (22/5) pagi waktu setempat ini.
Media AS, NBC melaporkan, Todashev melakukan perlawanan saat diinterogasi FBI. Dia sempat mengeluarkan pisau dan menyerang seorang agen FBI. Merasa terancam, sang agen terpaksa menembak Todashev yang akhirnya tewas.
Sementara itu, NBC mengutip seorang penyidik federal yang menyebutkan, Todashev pernah mengakui keterlibatannya dalam kasus pembunuhan 3 pria di Boston, tahun 2011 lalu. Dalam kasus ini, salah satu korban tewas diketahui merupakan teman dekat Tamerlan Tsarnaev.
(nvc/rmd)