Hal tersebut disampaikan figur Katolik paling senior di negara bagian Victoria, Australia, Uskup Denis Hart, yang berbicara dalam sidang penyelidikan pemerintah negara bagian atas penanganan kasus-kasus kejahatan seks anak oleh para pastur.
"Saya pastinya akan mengatakan bahwa gereja telah bertindak sangat lamban," kata Hart seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (20/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lebih baik terlambat daripada tidak pernah," tutur Hart mengenai Gannon. "Kami terlalu lamban untuk menyadari apa yang terjadi. Kejahatan-kejahatan mengerikan ini sangat rahasia dan licik," imbuhnya.
Gereja-gereja Katolik di Australia, juga di sejumlah negara lainnya di dunia, telah menuai kontroversi atas lambannya respons mereka dalam kasus-kasus kejahatan seks yang dilakukan para pastur.
Pada November 2012 lalu, Perdana Menteri Australia Julia Gillard memerintahkan penyelidikan nasional setelah meningkatnya tekanan untuk menyelidiki dugaan luas fedofilia. Hal ini diumumkan Gillard dua bulan setelah Gereja Katolik di Victoria membebebaskan ratusan anak-anak yang telah menjadi korban.
(ita/nrl)