Gereja Katolik Australia Akui Lamban Bertindak terhadap Pastur Fedofil

Gereja Katolik Australia Akui Lamban Bertindak terhadap Pastur Fedofil

- detikNews
Senin, 20 Mei 2013 16:49 WIB
Victoria, - Pihak gereja Katolik di Australia diakui terlalu lamban bertindak terhadap para pastur fedofil. Namun lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Hal tersebut disampaikan figur Katolik paling senior di negara bagian Victoria, Australia, Uskup Denis Hart, yang berbicara dalam sidang penyelidikan pemerintah negara bagian atas penanganan kasus-kasus kejahatan seks anak oleh para pastur.

"Saya pastinya akan mengatakan bahwa gereja telah bertindak sangat lamban," kata Hart seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (20/5/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hearing tersebut terungkap bahwa 620 anak telah menjadi korban sejak tahun 1930-an silam. Bahkan butuh waktu 18 tahun bagi pastur fedofil Desmond Gannon untuk dipecat dari kepasturannya.

"Lebih baik terlambat daripada tidak pernah," tutur Hart mengenai Gannon. "Kami terlalu lamban untuk menyadari apa yang terjadi. Kejahatan-kejahatan mengerikan ini sangat rahasia dan licik," imbuhnya.

Gereja-gereja Katolik di Australia, juga di sejumlah negara lainnya di dunia, telah menuai kontroversi atas lambannya respons mereka dalam kasus-kasus kejahatan seks yang dilakukan para pastur.

Pada November 2012 lalu, Perdana Menteri Australia Julia Gillard memerintahkan penyelidikan nasional setelah meningkatnya tekanan untuk menyelidiki dugaan luas fedofilia. Hal ini diumumkan Gillard dua bulan setelah Gereja Katolik di Victoria membebebaskan ratusan anak-anak yang telah menjadi korban.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads