"Kami tidak yakin bahwa kebanyakan negara Barat benar-benar menginginkan solusi di Suriah. Dan kami pikir, kekuatan-kekuatan yang mendukung para teroris tidak menginginkan solusi atas krisis ini," cetus Assad dalam wawancara dengan surat kabar Argentina, Clarin dan dilansir kantor berita Suriah, SANA.
Ditegaskan Assad, setiap keputusan mengenai masa depan negaranya bergantung pada rakyat Suriah, dan AS tak berhak memutuskan untuk negaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengundurkan diri berarti kabur," imbuh Assad seperti dilansir Press TV, Senin (20/5/2013).
"Rakyat Suriah yang akan memutuskan apakah saya tetap menjabat atau tidak. Sebagai presiden, bukan saya yang memutuskan apakah saya bertahan atau pergi, ini keputusan para pemilih," tutur Assad.
"Mustahil untuk memimpin jika Anda tidak diinginkan publik, hal ini pada dasarnya masuk akal dan tak perlu diperdebatkan. Lewat konstitusi dan pemilihan presiden pada 2014, rakyat akan memutuskan," tegas Assad.
Assad juga menjelaskan, para militan dari 29 negara saat ini berperang melawan rezimnya di sejumlah wilayah Suriah, khususnya yag berdekatan dengan perbatasan Suriah.
(ita/nrl)