Sejauh ini jumlah korban jiwa di Saudi akibat serangan virus baru coronavirus ini telah mencapai 15 orang.
Karena panik, puluhan orang telah mendatangi sejumlah rumah sakit di kota Al-Ahsa, Eastern Province, meskipun mereka hanya mengalami gejala demam ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya datang ke rumah sakit. Gejala itu menghilang tak lama kemudian, namun saya tetap dikarantina bersama pasien-pasien lainnya, dan ini menakutkan saya," imbuh pemuda yang enggan disebutkan namanya itu.
Sejauh ini, jumlah orang di Saudi yang dilaporkan terjangkit virus mirip SARS ini mencapai 28 orang, termasuk 15 penderita yang meninggal.
Virus novel coronavirus, atau juga dikenal sebagai nCoV-EMC, merupakan saudara virus SARS. Virus ini pertama kali muncul di Timur Tengah dan terdeteksi pada seorang pria Qatar pada September 2012, yang baru saja bepergian ke Saudi.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu menyatakan, 11 orang telah meninggal di Saudi akibat virus ini sejak tahun 2012 lalu.
Sejak September 2012, WHO telah mengkonfirmasi 30 kasus virus dan 18 orang meninggal sejak September 2012. Kasus-kasus infeksi virus tersebut dilaporkan di Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Qatar, Inggris dan Jerman.
Pejabat-pejabat kesehatan mengatakan virus ini kemungkinan telah menyebar di kalangan manusia dengan beberapa kondisi tertentu. Namun belum diketahui bagaimana manusia bisa terjangkit virus ini dan menularkannya ke orang lain. Meski begitu, virus ini nampaknya tidak begitu mudah menular seperti SARS, yang telah menewaskan sekitar 800 orang di dunia dalam epidemi tahun 2003.
(ita/ita)