Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (11/5/2013), kelompok militan Taliban Pakistan mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom itu.
"Kami dengan bangga mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini, kami telah melakukannya dan akan melakukan lagi yang seperti ini," kata juru bicara Taliban, Ehsanullah Ehsan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pemilu ini, rakyat Pakistan akan memilih 342 anggota majelis nasional dan empat majelis provinsi di Khyber Pakhtunkhwa, Punjab, Sindh dan Baluchistan. Pemungutan suara akan ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat.
Kelompok militan Taliban telah mengancam akan melakukan serangan-serangan bom bunuh diri untuk mengganggu jalannya pemilu. Taliban menentang pemilu yang demokratis ini karena menganggapnya tidak Islami.
"Untuk melawan atas sistem ini, Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) telah merencanakan beberapa aksi pada 11 Mei, jadi kami meminta rakyat untuk menjauh dari tempat-tempat pemungutan suara agar selamat," kata juru bicara Taliban Pakistan, Ehsanullah Ehsan.
Pemungutan suara ini menandai kali pertama pemerintahan sipil terpilih Pakistan telah menyelesaikan masa jabatan secara penuh dan menyerahkan kekuasaan ke pihak lain lewat pemilu. Pakistan selama ini telah mengalami tiga kudeta militer dan telah dipimpin oleh empat penguasa militer.
(ita/ita)