Presiden Park melakukan kunjungan kenegaraan ke Washington, AS pada 6-9 Mei lalu. Dalam lawatan itu, Park mengadakan pertemuan dengan Obama.
Pertemuan itu oleh banyak pihak dianggap berhasil. Sebab dalam pertemuan itu, kedua pemimpin sepakat soal tidak ingin melakukan konsesi dalam menghadapi Pyongyang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun juru bicara Komite Korut untuk Reunifikasi Damai Korea menyindir kunjungan Park itu sebagai "perjalanan tercela yang sifatnya menjilat untuk menyenangkan tuannya".
Menurut pejabat Korut yang tidak disebutkan namanya itu, pernyataan-pernyataan arogan Park hanya akan meningkatkan ketegangan dua Korea. Menurutnya, pertemuan kedua pemimpin itu merupakan pertemuan awal untuk invasi Korut.
Ketegangan di semenanjung Korea meningkat setelah Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi-sanksi baru terhadap Korut. Sanksi itu diberikan menyusul uji coba nuklir yang kembali dilakukan Korut pada Ferbruari lalu. Uji coba nuklir tersebut merupakan yang ketiga kalinya yang dilancarkan Korut.
Pemerintah Korut pun geram atas sanksi-sanksi baru PBB tersebut. Korut bahkan mengancam akan melancarkan serangan nuklir terhadap AS dan negara-negara sekutunya, termasuk Korsel.
(ita/ita)