Didera Skandal Seks, Eks Gubernur Berhasil Raih Kursi Parlemen AS

Didera Skandal Seks, Eks Gubernur Berhasil Raih Kursi Parlemen AS

- detikNews
Rabu, 08 Mei 2013 13:22 WIB
Mark Sanford (Getty Images)
Washington - Seorang mantan Gubernur Amerika Serikat (AS) yang penuh skandal berhasil meraih kursi parlemen. Padahal anggota Partai Republik ini telah berbohong soal perselingkuhan dan kemudian meninggalkan istrinya demi wanita simpanannya.

Mark Sanford berhasil mengalahkan rivalnya dari Partai Demokrat, Elizabeth Colbert-Busch dalam pemilihan umum khusus yang digelar di negara bagian South Carolina, AS. Sanford unggul dengan perolehan 54 persen suara melawan Colbert-Busch dengan perolehan 45 persen suara.

Komisi Nasional Partai Republik (RNC) pun menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Sanfrod. Partai Republik yakin, Sanford akan mempu menjalankan tugas barunya dengan baik, terlepas dari segala skandal yang dialaminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin anggota parlemen terpilih Sanford akan menjalankan tugasnya dengan baik dalam First District (merujuk pada kongres AS), demi mewujudkan pemerintah yang lebih efektif dan efisien -- dan menegakkan prinsip kebebasan dan kesempatan yang sama," ujar Ketua RNC, Relince Priebus dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (8/5/2013).

Sanford sebenarnya masuk dalam daftar capres potensial dari Partai Republik. Namun karier politiknya menurun drastis sejak tahun 2009 karena berbagai skandal yang menerpanya ketika dia masih menjabat Gubernur South Carolina. Saat itu, Sanford mengakui perselingkuhannya dengan seorang wanita di hadapan publik, setelah ketahuan berbohong.

Kemudian dia meninggalkan istrinya demi wanita selingkuhannya tersebut. Sanford juga diwajibkan membayar denda etika, karena dia merupakan pejabat publik.

Terlepas dari skandal-skandal tersebut, Sanford berani kembali menjalani karier politiknya. Dengan mengklaim bahwa dirinya sudah berubah, dia kembali mengikuti pemilihan anggota parlemen.

Atas pencalonan Sanford ini, Partai Republik ikut merasakan dampak buruknya dengan dihujani kritikan dan protes. Partai Republik dianggap tidak menghargai kaum perempuan karena mendukung kandidat yang jelas-jelas terlibat skandal perselingkuhan.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads