Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast seperti dilansir Press TV, Kamis (2/5/2013), mengecam pengrusakkan dua masjid yang terjadi di Okkan. Mehmanparast pun menyayangkan terus terjadinya bentrokan sektarian di Myanmar.
"Kekerasan di Myanmar itu akan menyakiti perasaan warga muslim dunia," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mehmanparast menekankan perlunya otoritas Myanmar mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku insiden tersebut. Dia juga berharap pemerintah Myanmar akan bekerja sama dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), guna mencegah terulangnya aksi-aksi serupa.
Dalam insiden di Okkan, selain menyerang beberapa masjid setempat, massa juga membakar 77 rumah warga yang ada di empat desa setempat. Aparat setempat menangkap 18 orang yang terlibat kerusuhan yang terjadi pada Selasa (30/4) malam tersebut.
Tidak ada satupun petugas kepolisian yang melindungi warga setempat ketika segerombolan orang mendatangi desa mereka dan melakukan penyerangan. Baik warga penganut muslim maupun penganut Buddha mengaku ketakutan atas serangan tersebut.
"Sekitar 200-300 orang mendatangi desa kami dengan menggunakan sepeda motor dan menghancurkan masjid. Seluruh warga desa berlari menyelamatkan diri. Kami ketakutan dan tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka menghancurkan semuanya hingga puas," tutur salah seorang warga desa Mie Laung Sakhan, Soe Myint (48).
Menurut Soe Myint, sekitar 10 rumah di lingkungan rumahnya hangus terbakar dan sebuah masjid rusak parah. Warga khawatir serangan serupa akan kembali terjadi. Dia pun mengharap adanya penjagaan dari aparat setempat di sekitar kediaman mereka.
(ita/nrl)