Pemilu yang akan digelar 11 Mei mendatang akan menandai pertama kalinya pemerintahan sipil menyelesaikan masa kerja 5 tahunnya. Sebabnya, selama 66 tahun sejarahnya, Pakistan selalu dipimpin oleh pejabat militer.
Menurut juru bicara Komisi Pemilu Pakistan, Khurshid Alam, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (2/5/2013), pihaknya telah mendirikan lebih dari 73 ribu tempat pemungutan suara (TPS). Dari jumlah itu, sebanyak 20 ribu TPS ditandai dengan "sensitif atau paling sensitif". Tanda tersebut menunjukkan bahwa TPS-TPS itu berada di daerah-daerah yang rawan serangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka akan menjadi bagian dari total pengerahan lebih dari 600.000 personel keamanan dan anggota-anggota badan penegak hukum lainnya seperti polisi, paramiliter, polisi kesukuan dan relawan nasional," imbuh Alam.
Kelompok Taliban telah mengklaim sebagian besar serangan-serangan yang terjadi selama masa kampanye. Taliban menyebut demokrasi sebagai "tidak Islami" dan merupakan sistem untuk para kafir.
(ita/nrl)