Menurut Institut AS-Korea di Universitas Johns Hopkins, gambar-gambar satelit yang diambil pada Maret dan April lalu menunjukkan, Korut tengah melakukan persiapan terakhir di dalam reaktor nuklir tersebut dan pembersihan setelah menyelesaikan pembangunan reaktor.
Jika Korut jujur soal klaim bahwa pihaknya telah melakukan pengayaan uranium di fasilitas dekat reaktor tersebut sejak tahun 2010, maka Korut bisa jadi telah memiliki cukup material untuk menjalankan reaktor tersebut untuk beberapa tahun ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurut keduanya, Korut masih butuh waktu 9 bulan hingga 1 tahun agar reaktor tersebut bisa beroperasi secara penuh.
Reaktor ini bisa menyediakan energi listrik yang dibutuhkan Korut. Namun reaktor ini juga bisa digunakan untuk memproduksi plutonium guna memproduksi senjata nuklir. Hal ini yang menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak, terlebih lagi pemerintah Korut sebelumnya telah bertekad untuk kembali memproduksi senjata-senjata nuklir.
Para periset juga meragukan keamanan reaktor nuklir tersebut, khususnya saat terjadi bencana alam seperti gempa dan tsunami dahsyat di Jepang, yang menimbulkan krisis di PLTN Fukushima. "Tidak jelas apakah Korut bisa menangani peristiwa-peristiwa seperti itu," demikian ditulis kedua periset tersebut.
(ita/nrl)