Peringati May Day, Buruh di Asia Hingga Eropa Turun ke Jalan

Peringati May Day, Buruh di Asia Hingga Eropa Turun ke Jalan

- detikNews
Rabu, 01 Mei 2013 17:47 WIB
Demo buruh di Yunani (AFP)
Jakarta - Peringatan hari buruh sedunia atau yang biasa disebut May Day dimulai. Buruh di berbagai negara, mulai dari kawasan Eropa hingga Asia turun ke jalanan dan menyerukan tuntutan mereka.

Di kawasan Eropa, seperti dilansir AFP, Rabu (1/5/2013), peringatan May Day digelar bersamaan dengan semakin meningkatnya seruan untuk mengakhiri langkah penghematan anggaran. Dua serikat pekerja terbesar di Yunani menggelar aksi unjuk rasa, yang diperkirakan akan melumpuhkan layanan transportasi di negara tersebut.

Sedangkan di Spanyol yang angka penganggurannya semakin meningkat, aksi long march digelar di 80 kota. Para buruh menyerukan adanya perubahan radikal dalam kebijakan ekonomi Uni Eropa di negeri matador tersebut. Sedikit berbeda, peringatan May Day di Italia dilakukan dengan menggelar konser di pusat ibukota Roma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bergeser ke wilayah Asia, para buruh di Kamboja menuntut parlemen mengabulkan petisi soal kenaikan upah minium bagi mereka. Di Indonesia, sekitar 55 ribu buruh berkumpul di Jakarta dan menyerukan tuntutannya.

Di Filipina, ribuan buruh menggelar aksi damai di ibukota Manila. Rata-rata menuntut kenaikan upah dan peningkatan kesejahteraan. Mereka membawa spanduk berwarna-warni dan meneriakkan slogan antipemerintah.

Khusus untuk di Bangladesh, peringatan May Day diwarnai aksi protes keras menyusul insiden ambruknya Rana Plaza yang menewaskan 400 orang. Dalam aksinya, para buruh menuntut agar pemilik pabrik garmen di dalam gedung tersebut, dihukum mati.

Pemerintah Bangladesh telah meminta para buruh maupun warga untuk tetap berkepala dingin menanggapi insiden tersebut. Namun para buruh tidak bisa tinggal diam melihat banyak rekannya tewas dalam insiden tersebut.

Ribuan buruh turun ke jalanan ibukota Dhaka hari ini. Mereka membawa spanduk dan bendera berwarna merah, sambil berteriak 'Gantung pembunuh, gantung pemilik pabrik!' Kepolisian setempat menyebut angka 10 ribu orang yang ikut serta dalam unjuk rasa itu.

Tidak ketinggalan di Hong Kong, diharapkan sekitar 5 ribu buruh akan menggelar aksi long march sebagai bentuk solidaritas bagi para pekerja pelabuhan yang sedang mogok kerja.

Sementara di China dan Jepang, peringatan May Day justru menjadi kesempatan warga untuk libur dari pekerjaan dan mengambil waktu istirahat. Di sebagian besar daratan China, May Day ditandai dengan libur 3 hari bagi publik.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads