Rana Plaza Ambruk Tewaskan 382 Orang, Bangladesh Tolak Bantuan Asing

Rana Plaza Ambruk Tewaskan 382 Orang, Bangladesh Tolak Bantuan Asing

- detikNews
Selasa, 30 Apr 2013 15:05 WIB
foto: Reuters
Dhaka, - Pemerintah Bangladesh menolak tawaran bantuan sejumlah negara menyusul musibah ambruknya Rana Plaza yang menewaskan ratusan orang. Pemerintah Bangladesh bersikeras, pihaknya mampu menangani situasi tersebut dengan kemampuannya sendiri.

Untuk saat ini, Bangladesh merasa tidak membutuhkan bantuan asing dalam operasi penyelamatan pasca insiden maut di pinggiran Dhaka tersebut.

"Kebutuhan untuk bantuan asing saat ini tidak dirasakan karena operasi penyelamatan kami telah memadai dan bagus," kata Menteri Dalam Negeri Bangladesh Mustak Ahmed kepada kantor berita AFP, Selasa (30/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu ditambahkan Ahmed, pemerintah Bangladesh berterima kasih atas tawaran bantuan yang disampaikan Inggris dan negara-negara lainnya.

Sejauh ini jumlah korban tewas dalam musibah runtuhnya gedung bertingkat delapan tersebut telah mencapai 382 orang. Namun ratusan orang lainnya hingga kini belum ditemukan.

Tidak ada angka pasti mengenai korban yang masih hilang. Namun saat kejadian, sekitar 3 ribu pekerja pabrik garmen tengah berada di lokasi. Hingga saat ini, lebih dari 2.400 orang telah berhasil diselamatkan.

"Militer kami, pemadam kebakaran, polisi dan para relawana melakukan pekerjaan yang sangat bagus. Kami juga punya peralatan yang cukup," tegas Ahmed.

Saat ini para petugas penyelamat telah mulai menggunakan alat-alat berat termasuk crane. Langkah ini diambil setelah diputuskan bahwa kecil kemungkinan untuk menemukan korban yang masih hidup di bawah reruntuhan gedung.

"Target kami adalah menyelesaikan upaya penyelamatan secepat mungkin," kata juru bicara militer Bangladesh Shahinul Islam. "Namun kami melakukannya dengan hati-hati. Sejumlah jasad masih bisa ditemukan di bawah puing-puing," imbuhnya.


(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads