Untuk saat ini, Bangladesh merasa tidak membutuhkan bantuan asing dalam operasi penyelamatan pasca insiden maut di pinggiran Dhaka tersebut.
"Kebutuhan untuk bantuan asing saat ini tidak dirasakan karena operasi penyelamatan kami telah memadai dan bagus," kata Menteri Dalam Negeri Bangladesh Mustak Ahmed kepada kantor berita AFP, Selasa (30/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini jumlah korban tewas dalam musibah runtuhnya gedung bertingkat delapan tersebut telah mencapai 382 orang. Namun ratusan orang lainnya hingga kini belum ditemukan.
Tidak ada angka pasti mengenai korban yang masih hilang. Namun saat kejadian, sekitar 3 ribu pekerja pabrik garmen tengah berada di lokasi. Hingga saat ini, lebih dari 2.400 orang telah berhasil diselamatkan.
"Militer kami, pemadam kebakaran, polisi dan para relawana melakukan pekerjaan yang sangat bagus. Kami juga punya peralatan yang cukup," tegas Ahmed.
Saat ini para petugas penyelamat telah mulai menggunakan alat-alat berat termasuk crane. Langkah ini diambil setelah diputuskan bahwa kecil kemungkinan untuk menemukan korban yang masih hidup di bawah reruntuhan gedung.
"Target kami adalah menyelesaikan upaya penyelamatan secepat mungkin," kata juru bicara militer Bangladesh Shahinul Islam. "Namun kami melakukannya dengan hati-hati. Sejumlah jasad masih bisa ditemukan di bawah puing-puing," imbuhnya.
(ita/nrl)