Hal itu disampaikan oposisi Suriah setelah pemerintah AS menyatakan bahwa intelijen AS meyakini rezim Assad telah menggunakan senjata kimia dalam memerangi para pemberontak. Pernyataan AS tersebut merupakan yang paling keras sejauh ini soal rumor penggunaan senjata kimia oleh rezim Suriah.
Para pemberontak Suriah sebelumnya, menuding pasukan rezim Assad melepaskan senjata kimia dalam setidaknya empat kesempatan sejak Desember 2012 lalu. Serangan-serangan itu dilaporkan menewaskan 31 orang. Oposisi Suriah pun mengingatkan, jika dunia tidak bertindak, Assad akan terdorong untuk menggunakan senjata tersebut dengan skala lebih besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita memerlukan tindakan segera, jika tidak, Bashar Assad tak akan ragu-ragu menggunakan keseluruhan cadangan senjata kimianya dan senjata-senjata tak konvensional terhadap rakyat Suriah," ujar Mikdad seperti dilansir AFP, Sabtu (27/4/2013).
Pada Kamis, 25 April waktu setempat, pemerintahan Obama menyatakan bahwa intelijen AS menemukan fakta, pasukan rezim Suriah menggunakan senjata kimia gas sarin dalam setidaknya dalam dua serangan.
Namun rezim Assad berulang kali membantah tudingan soal penggunaan senjata kimia itu. Menurut rezim, justru para pemberontaklah yang menggunakan senjata kimia.
(ita/ita)