Informasi ini didapat oleh FBI dari tersangka Dzhokhar Tsarnaev yang berhasil ditangkap hidup-hidup, namun masih menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat. Wali Kota New York, Michael Bloomberg menuturkan, informasi tersebut mengejutkan dan menjadi kabar mengerikan bagi warga New York.
"Ini pengingat yang sangat mengerikan bahwa kita menjadi target para teroris," ujar Bloomberg dalam konferensi pers kepada media setempat, seperti dilansir AFP, Jumat (26/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bloomberg, Dzhokhar mengakui bahwa dirinya dan sang kakak, Tamerlan, berencana melakukan serangan bom di Times Square yang selama ini selalui dipadati orang.
"Dia memberitahui FBI bahwa dirinya dan sang kakak berniat pergi ke New York dan merencanakan serangan bom di Times Square," terang Bloomberg.
Penyidik setempat sebelumnya mengungkapkan bahwa Tsarnaev bersaudara pergi ke New York untuk 'berpesta'. Namun tidak disebutkan maksudnya lebih lanjut.
Kakak-beradik, Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev yang berasal dari Chechnya, dinyatakan sebagai tersangka serangan bom Boston yang menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 170 orang. Tamerlan tewas usai baku tembak dengan polisi pada Kamis (18/4) lalu.
Sedangkan Dzhokhar berhasil ditangkap hidup-hidup pada Jumat (19/4) malam, namun dalam kondisi luka. Kini pemuda 19 tahun ini masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat, di bawah pengawalan ketat.
(nvc/ita)