Muslim Amerika: Aksi Tsarnaev Bersaudara Tak Ada Kaitan dengan Islam

Muslim Amerika: Aksi Tsarnaev Bersaudara Tak Ada Kaitan dengan Islam

- detikNews
Rabu, 24 Apr 2013 16:46 WIB
Ilustrasi (AFP)
Boston - Serangan bom yang dilakukan kakak-beradik Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev membuat khawatir umat muslim yang tinggal di Amerika Serikat (AS), khususnya di Boston. Mereka pun menegaskan, serangan yang dilakukan oleh Tsarnaev bersaudara tidak ada hubungannya dengan ajaran Islam di AS.

Jamaah dari masjid di kawasan Cambridge, yang pernah didatangi oleh Tamerlan, merasa perlu untuk memberikan penjelasan kepada dunia bahwa: ideologi yang diyakini Tamerlan, tidak berasal dari masjid-masjid lokal yang ada di AS. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (24/4/2013).

Ada dua masjid yang pernah didatangi Tamerlan, yakni masjid kecil, Islamic Society of Boston dan masjid yang lebih besar, Islamic Society of Boston Cultural Center. Menurut pihak pengelola masjid, Tamerlan mulai rajin salat di masjid tersebut sekitar 1 tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan sang adik, Dhzokhar, diketahui jarang terlihat di masjid, baik seorang diri maupun bersama sang kakak. "Kami hanya pernah melihatnya (Dzhokhar-red) sekali bersama kakaknya," tutur Direktur Islamic Society of Boston Cultural Center, Yusufi Vali.

Menurut Vali, Tamerlan termasuk jarang menghadiri kegiatan keagamaan yang digelar di masjid tersebut. Dikatakan Vali, selain Tamerlan, jamaah masjid tidak pernah melihat istri Tamerlan atau saudara perempuan ataupun anggota keluarga Tsarnaev yang lain mendatangi masjid tersebut.

"Islam sepenuhnya menentang kekerasan, imam di masjid kami selalu menjelaskan hal tersebut. Hal-hal yang dilakukan pemuda-pemuda ini benar-benar memalukan," ucap Vali yang merupakan warga asli Boston.

Secara terpisah, seorang imam masjid di Cambridge, Nicole Mossalam ikut mengomentari aksi Tsarnaev bersaudara. Menurut Mossalam, dirinya tidak pernah melihat adanya benih-benih pergerakan ekstremisme di wilayah Boston.

"Kami komunitas yang sangat terbuka, sangat beragam, dan mengikuti arus utama," jelasnya.

"Jika memang elemen seperti itu (ekstremisme-red) memang ada di sini, pasti bukan berasal dari masjid di sini," imbuh Mossalam.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads