Diberitakan Skynews.com, Rabu (23/4/2013), sejak sering bertemu Misha, Tamerlan memang berubah. Keduanya sering mengobrol untuk waktu yang sangat lama.
Pernah suatu hari ayah Tamerlan mempertanyakan kenapa Misha masih berada di dalam rumah padahal sudah larut. Namun oleh sang istri, Zubeidat, ditenangkan bahwa keduanya berbicara masalah agama yang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berhenti," ujar Tamerlan seperti ditirukan kerabatnya.
"Musik tidak mendukung Islam," sambungnya.
"Misha mengatakan tidak baik untuk membuat musik. Tidak baik juga mendengarkan musik," ceritanya lagi.
Tamerlan juga jadi rajin membaca artikel-artikel jihad dan situs-situs propaganda di internet. Bahkan, dia juga sering membaca Inspire, majalah berbahasa Inggris yang diterbitkan oleh Al Qaeda. Buku-buku yang dibaca Tamerlan juga banyak bertema teori konspirasi.
Soal majalah Inspire ini pernah disinggung saat media ramai memberitakan jenis bom yang meledak di Boston Marathon. Bom yang disimpan dalam panci bertekanan tinggi itu ternyata sudah diterapkan Al Qaeda. Bahkan mereka pernah membuat tips cara membuatnya di majalah tersebut. Di dalamnya ada "teknik merakit bom dari dapur ibu Anda".
(mad/nrl)