Diungkapkan paman Tamerlan, Ruslan Tsarni, keponakannya itu dipengaruhi oleh seorang pria asal Armenia yang tinggal di AS dan baru saja menjadi seorang mualaf. Keluarga Tsarnaev mengenal pria ini dengan nama Misha.
Menurut keluarga Tsarnaev, Tamerlan berkenalan dengan Misha sekitar tahun 2008 atau 2009 lalu. Misha disebutkan sebagai pria berperawakan cukup kekar, botak dan berjenggot kemerahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tsarni menuturkan, perubahan terjadi pada diri keponakannya setelah berteman dengan Misha. Tamerlan mulai melupakan tinju yang sebelumnya sangat dia geluti. Bahkan dia sempat berniat mewakili AS dalam kejuaraan dunia. Menurut Tsarni, Tamerlan juga mulai berhenti belajar musik yang menjadi kegemarannya.
Yang paling mencurigakan bagi Tsarni, Tamerlan terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya terhadap perang di Afghanistan dan Irak. Tamerlan juga mulai gemar mengunjungi situs dan sejumlah artikel bacaan, yang salah satunya mengklaim CIA berada di balik serangan teroris 11 September 2001 lalu.
"Entah bagaimana, dia (Misha) mengambil otaknya (Tamerlan)," ujar Tsarni yang tinggal di Maryland, mengutip percakapannya dengan ayah Tamerlan. Menurut Tsarni, ayah Tamerlan pun merasa khawatir dengan pengaruh kuat Misha terhadap putranya.
Lebih lanjut, Tsarni menyatakan, ibunda Tamerlan bahkan pernah mengizinkan Misha untuk masuk ke dalam rumah mereka dan membiarkannya memberikan khotbah seorang diri kepada Tamerlan. Khotbah tersebut dilakukan Misha di meja dapur di kediaman keluarga Tsarnaev. Mengutip pernyataan ibunda Tamerlan, menurut Tsarni, saat itu Misha mengklaim dirinya mampu berbicara dengan setan dan bisa mengusir setan.
Keterangan serupa juga disampaikan anggota keluarga Tsarnaev lainnya. Elmirza Khozhugov yang merupakan mantan adik ipar Tamerlan, mengaku dirinya pernah mendengar khotbah Misha kepada Tamerlan.
"Misha memberitahunya (Tamerlan-red) apa itu Islam, apa yang baik menurut Islam, apa yang buruk menurut Islam. Bahwa ini merupakan agama terbaik," terang Khozhugov yang kini tinggal di Amlaty, Kazakhstan.
"Misha sangat penting. Tamerlan sedang mencari sesuatu. Dia sedang mencari sesuatu di luar sana," imbuh pria yang pernah menikah dengan salah satu adik perempuan Tamerlan ini.
Tamerlan tewas usai baku tembak dengan aparat polisi di Boston beberapa hari lalu. Sementara adiknya, Dzhokhar hingga saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit atas luka-luka tembak yang dideritanya.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini