Diberitakan Daily Mail, Rabu (24/5/2013), sang korban yang namanya tak disebutkan itu dibajak mobilnya oleh Dzhokhar dan Tamerlan tak lama setelah insiden penembakan di kampus MIT. Mereka saat itu panik karena dikejar-kejar aparat AS.
Duet tersangka bomber maraton Boston itu menodongkan senjata ke arah sang pemilik mobil yang berasal dari China. Tamerlan lalu naik di bangku samping sopir, sementara Dzhokhar duduk di belakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat disandera hingga di pom bensin, akhirnya pria tersebut bisa keluar dari mobil ketika para tersangka sedang membeli minuman energi dan coklat. Lalu dia berlari sekencang-kencangnya.
Kepada penyidik, pria tersebut mengaku selamat karena berasal dari China. Baik Dzhokhar maupun Tamerlan melepasnya hanya gara-gara dia bukan warga Amerika Serikat.
Dalam wawancara dengan WMUR, media afiliasi CNN, pria yang tidak disebutkan namanya itu mengaku khawatir akan kehilangan nyawanya dalam insiden tersebut.
"Mereka bertanya dari mana asal saya. Saya bilang saya dari China," kata pria itu seperti dilansir CNN, Rabu (24/4/2013).
"Saya sangat takut. Saya bertanya apakah mereka akan melukai saya. Mereka bilang mereka tidak akan melukai saya. Tapi saya berpikir, mereka akan membunuh saya nanti," tutur pria tersebut.
Tak lama setelah itu, polisi pun berhadapan dengan kedua bersaudara asal Chechnya tersebut dan terlibat baku tembak sengit. Selain melepas tembakan, Tamerlan dan Dzhokhar juga sempat melemparkan granat ke para polisi yang mengejarnya. Tamerlan kemudian tewas usai baku tembak itu.
(mad/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini