Ada Ancaman Penembakan, Sekolah-sekolah Menengah di Belanda Ditutup

Ada Ancaman Penembakan, Sekolah-sekolah Menengah di Belanda Ditutup

- detikNews
Senin, 22 Apr 2013 16:12 WIB
Ilustrasi
Amsterdam - Sejumlah sekolah menengah yang ada di kota Leiden, Belanda menerima ancaman penembakan serius. Akibat ancaman ini, sekolah-sekolah tersebut terpaksa ditutup sementara.

"Polisi menerima laporan ancaman penembakan sekolah di Leiden," demikian pernyataan peringatan yang dikeluarkan aparat setempat, seperti dilansir AFP, Senin (22/4/2013).

"Menyoroti ancaman serius ini, telah diputuskan untuk tidak mengambil risiko dan oleh karena itu, seluruh sekolah menengah akan tetap ditutup pada Senin (22/4)," demikian disampaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ancaman ini diumumkan melalui sebuah situs di internet. Kepolisian setempat belum mengetahui dalang di balik ancaman penembakan ini. Tidak disebutkan juga sekolah yang mana yang dijadikan target.

Maka dari itu, langkah antisipasi dilakukan dengan menutup sementara seluruh sekolah menengah di Leiden. Para murid maupun orangtua diimbau untuk tetap tinggal di dalam rumah masing-masing, sejak Minggu (21/4) malam waktu setempat.

Investigasi menyeluruh terhadap ancaman ini masih terus dilakukan.

Sekolah menengah di Belanda diperuntukkan bagi anak-anak usia 12-16 tahun. Di wilayah Leiden, terdapat sedikitnya 22 sekolah menengah, yang sebagian besar adalah sekolah internasional. Di kota Leiden sendiri, yang terletak di timur laut Den Hague, berdiri universitas tertua di negara ini, Leiden University.

Pada April 2011 lalu, seorang pria bersenjata melepas tembakan ke arah pengunjung sebuah mal di dekat kota Alphen aan den Rijn. Serangan ini menewaskan 6 orang dan melukai 10 orang lainnya. Si pelaku penembakan, yang diketahui Tristan van der Vlis (24) kemudian menembak dirinya sendiri.

Sedangkan pada tahun 1999 lalu, insiden serupa terjadi di sebuah sekolah di kota Veghel, Belanda bagian selatan. Seorang murid melepas 10 tembakan di dalam ruang komputer dan melukai 4 murid lainnya serta seorang guru.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads