Beberapa teman SMA-nya mengungkapkan bagaimana Katherine telah berubah total sejak bertemu suaminya. Semasa di SMA, wanita yang akrab disapa Katie itu, kerap mengungkapkan keinginannya untuk kuliah dan bergabung dengan Peace Corps.
"Saya melihat dia beberapa bulan lalu dan dia berubah total. Dia bukan lagi orang yang sama," ujar seorang teman sekolah Katie yang enggan disebutkan namanya seperti dilansir MailOnline, Senin (22/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak ada dari kami yang menyangka dia akan menikah begitu muda atau putus kuliah dan punya anak atau menjadi bagian dari apa yang telah terjadi," tandasnya.
Katherine merupakan putri sulung dari tiga anak perempuan dari pasangan seorang dokter AS bernama Dr Warren Russell dan istrinya, Judith, perawat.
Katherine kini tengah dalam penyelidikan otoritas AS untuk mengetahui sampai sejauh mana dia mengetahui aktivitas dan rencana-rencana suaminya, Tamerlan Tsarnaev.
Katherine merupakan mahasiswi di Sussex University, Boston, ketika dirinya berkenalan dengan Tsarnaev, yang ketika itu merupakan seorang petinju dan atlet menjanjikan. Di masa-masa itulah Katherine berpindah keyakinan dan memeluk Islam. Katherine pun berhenti kuliah pada tahun 2010. Ketika itu hubungannya dengan Tsarnaev kian intens.
Bahkan hubungan itu tetap kokoh meski setelah insiden penyerangan Katherine oleh Tsarnaev tahun 2009. Tsaraev saat itu sempat ditangkap polisi atas dakwaan penganiayaan Katherine. Tidak jelas bagaimana insiden itu terjadi dan berapa lama Tsarnaev ditahan. Namun menurut laporan Kepolisian Kota Cambridge, ketika ditanyai komentarnya mengenai Tsarnaev, wanita itu menyebut Tsarnaev sebagai "orang yang sangat baik."
Katherine menikah dengan Tsarnaev saat usianya 21 tahun dan memiliki seorang anak perempuan bernama Zahara, yang kini berumur tiga tahun.
(ita/nrl)