Tersangka Bom Boston Sempat Melindas Kakaknya dengan Mobil

Tersangka Bom Boston Sempat Melindas Kakaknya dengan Mobil

- detikNews
Senin, 22 Apr 2013 10:59 WIB
Tamerlan & Dzhokhar Tsarnaev (boston.com)
Boston - Salah satu tersangka bom Boston, Tamerlan Tsarnaev ternyata sempat dilindas mobil yang dikemudikan oleh tersangka satunya, Dzhokhar Tsarnaev. Tamerlan yang saat itu hendak dibekuk polisi, sempat terseret sejauh 12 meter oleh mobil yang dikemudikan adik kandungnya sendiri.

Komisioner Kepolisian Boston Ed Davis memastikan hal tersebut kepada media setempat, CNN dan dilansir Daily Mail, Senin (22/4/2013). Menurutnya, tersangka Dzhokhar sengaja melindas kakaknya, yang saat itu sudah dilumpuhkan polisi dan hendak diborgol.

Hal ini terjadi ketika Tamerlan tiba-tiba berdiri di tengah jalan sambil menembaki polisi yang mengejarnya di wilayah Watertown, Boston. Tamerlan dengan nekat bahkan mendekati polisi dan menembak dari jarak dekat. Namun ketika pistolnya kehabisan peluru, Tamerlan pun diamankan oleh polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat hendak diborgol, tiba-tiba sebuah mobil datang mendekat dan melindas tubuh Tamerlan. Tamerlan sempat terseret mobil tersebut sebelum akhirnya sang adik, Dzhokhar menghentikan mobil dan kabur dengan jalan kaki.

Salah seorang sumber dari aparat setempat menuturkan, hal-hal nekat tersebut dilakukan karena kedua tersangka tidak ingin ditangkap dalam keadaan hidup. Tidak jauh berbeda, otoritas setempat yang menangani kasus ini, menyimpulkan aksi tersebut sebagai bagian dari kesepakatan bunuh diri antara kakak-beradik tersebut agar mereka tidak bisa diadili atas perbuatannya.

"Kedua pemuda ini sepertinya tidak berencana kabur setelah pengeboman, dan dari cara mereka berakhir seperti ini nampaknya mereka memang tidak ingin ditangkap hidup-hidup," ucap aparat yang enggan disebut namanya tersebut.

"Kenapa anak ini nekat melindas kakaknya? Sungguh tidak masuk akal sampai Anda menyadari bahwa dia juga berusaha menghabisi nyawanya sendiri. Mereka memiliki semacam kesepakatan bunuh diri jadi mereka tidak bisa ditangkap hidup-hidup," imbuhnya.

Belakangan, kepolisian AS berkeyakinan bahwa Dzhokhar juga menembak dirinya sendiri dengan pistol. Dia melepas tembakan ke bagian mulutnya yang mengenai kerongkongan dan bahkan menembus ke bagian tengkuknya. Akibatnya, saat ini dia kesulitan untuk berbicara.

Secara terpisah, dokter mengungkapkan, Tamerlan memang mengalami luka-luka tembakan dan sejumlah luka lainnya. Namun, menurut dokter, luka paling parah yang dialami Tamerlan berasal dari lindasan mobil Mercedez SUV yang dikemudikan adiknya.

Akibat luka-luka tersebut, nyawa Tamerlan pun tidak bisa diselamatkan. Pria berusia 26 tahun ini tewas di rumah sakit pada Kamis (18/4) waktu setempat. Aparat setempat masih berusaha mengkonfirmasi penyebab pasti kematiannya.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads