Pemberontak Rusia Menolak Dikaitkan dengan Bom Boston

Pemberontak Rusia Menolak Dikaitkan dengan Bom Boston

- detikNews
Senin, 22 Apr 2013 05:51 WIB
Moskow - Pemberontak Kaukus Utara, Rusia menolak dikaitkan dengan tindakan terorisme bom Boston, Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS sedang mempelajari kemungkinan adanya keterkaitan dua pelaku pemboman Boston dengan kelompok pemberontak tersebut.

"Perintah dari mujahidin Vilayayt Dasgestan, menyatakan bahwa pejuang Kaukus tidak melancarkan aktivitas militer terhadap Amerika Serikat," seperti yang sebarkan oleh situs milik pemberontak tersebut, Kavkazcenter.com yang diberitakan AFP, Minggu (21/4/2013).

"Kami hanya berjuang melawan Rusia, di mana tidak hanya bertanggungjawab atas pedudukan kaukus, tetapi juga kejahatan terhadap muslim," kata rilis pemberontak itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok ini dipimpin oleh panglima Doku Umarov. Media di AS mulai mencaritahu hubungan antara beberapa kelompok di Chechnya kelompok Umarov itu.

Sumber keamanan di AS pun masih belum memiliki bukti keterlibatan kelompok pemberontak Rusia itu. "Saat ini, kami tidak memiliki informasi yang kredibel tentang keterlibatan Tsarnaev bersaudara dengan gerakan itu," kata seorang sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya.

Kelompok pemimpinan Umarov ini disebut sebagai musuh nomor satu pemerintah Rusia. Mereka dikaitkan dengan aksi pemboman di Moskow dan di seluruh Kaukus Utara dalam lima tahun terakhir. Pemboman terakhir terjadi di Moskow pada bulan Januari 2011 yang menewaskan 37 nyawa.

"Menyerukan media AS untuk menghentikan spekulasi mereka dan tidak untuk membantu propaganda Rusia," kata Kavkazcenter.com.

"Jika pemerintah AS benar-benar tertarik untuk menemukan pelaku sebenarnya dari pemboman Boston. Mereka harus mulai fokus pada keterlibatan dinas rahasia Rusia," kata situs pemberontak itu.

(fiq/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads