Ledakan bom 'panci' terjadi pada Senin (15/4) sore waktu setempat. Aparat setempat bekerja keras untuk mencari dan mengidentifikasi pelaku melalui sejumlah keterangan saksi mata dan rekaman kamera CCTV. Hingga akhirnya FBI merilis video yang menunjukkan kedua pelaku.
Seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (20/4/2013), perburuan yang sebenarnya berawal ketika aparat setempat memergoki kedua pelaku, Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, yang membajak sebuah mobil di wilayah Watertown dan kemudian kabur. Sekitar 30 menit kemudian, keduanya melepaskan si pemilik mobil yang sempat menjadi sandera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas setempat memperkirakan, sekitar 1.000 aparat dilibatkan secara langsung dalam perburan ini. Mereka terjun hingga ke permukiman warga di wilayah Watertown dan bahkan memeriksa setiap rumah warga, dari pintu ke pintu, untuk mencari tersangka kedua, Dzhokhar Tsarnaev.
Seluruh personel aparat berseragam lengkap dengan rompi anti peluru dan senapan semi-otomatis. Terdapat juga membawa truk anti peluru, untuk mengawal para aparat tersebut.
Permukiman warga pun berubah seperti layaknya medan perang. Tidak ada warga yang diperbolehkan keluar rumah oleh aparat, saat pengejaran dilakukan.
Perburuan aparat tersebut mencapai titik terang hingga salah seorang warga menyadari keberadaan Dzhokhar di dalam perahu miliknya, personel polisi tambahan pun diterjunkan dengan segera ke lokasi. Mulai dari ATF, SWAT dan K-9 dikerahkan di lokasi yang berada di Franklin Street, pada Jumat (19/4) malam.
Sempat terdengar 40 kali suara tembakan saat aparat berusaha mendekati dan membekuk Dzhokhar. Aparat bahkan menggunakan robot untuk membuka terpal di atas perahu tersebut.
Beberapa saat kemudian, Dzhokhar berhasil diamankan dalam kondisi hidup namun mengalami luka. Dikabarkan, Dzhokhar mengalami luka tembak dua kali. Dia akhirnya pasrah dan tak mampu melawan aparat karena sudah terlalu lemah.
Tamerlan dan adiknya, Dzhokhar dinyatakan sebagai tersangka pelaku ledakan bom saat event Boston Marathon, pada Senin (15/4) lalu. Keduanya yang disebut berasal dari Chechnya, diketahui merupakan permanent resident di AS dan tinggal di wilayah Cambridge.
Tamerlan, tewas dalam baku tembak dengan polisi yang mengejar mereka, pada Kamis (18/4) malam waktu setempat. Sedangkan Dzhokhar berhasil ditangkap dalam keadaan hidup pada Jumat (19/4) malam waktu setempat.
(nvc/mad)