Diberitakan Daily Mail, Jumat (19/4/2013), remaja itu sempat di-bully di internet karena foto wajahnya berada di deretan penonton maraton. Tudingan tanpa dasar pun berdatangan padanya.
"Semalam teman-teman saya menelepon dan mengirim email, mereka mengatakan foto saya beredar luas di internet, saya disebut tersangka bom Boston. Saya takut, saya belum pernah berada dalam masalah dan saya mengkhawatirkan keamanan saya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membersihkan namanya, Sulahaddin pun mendatangi kantor polisi. Dia ingin memastikan apakah benar dicari polisi. Bila tidak, dia berharap pihak berwenang membersihkan namanya demi keselamatan.
"Mereka bahkan tidak membawa saya ke ruangan khusus. Mereka membuat beberapa telepon dan mengatakan saya bebas pergi," sambungnya.
"Saya khawatir, ada orang yang ngamuk dan mengejar saya dan keluarga saya," ceritanya.
Sulahaddin dan pelatih larinya tertangkap kamera berada di sekitar garis finis maraton Boston.
Pelatihnya memakai topi baseball dan jaket hitam. Sementara Sulahaddin memakai baju olahraga biru. Keduanya membawa tas besar dan berada di barisan penonton maraton.
"Kami di sana untuk melihat para pelari tercepat," ceritanya.
Pelaku yang sudah resmi jadi tersangka utama bom Boston adalah dua pria kulit putih. Salah satunya seorang remaja. Mereka memang bertopi dan berpenampilan sporty.
(mad/nrl)