Seperti dilansir AFP, Kamis (18/4/2013), potongan bagian dari panci masak atau pressure cooker tersebut ditemukan oleh salah satu tamu hotel. Tepatnya, ditemukan di bagian atap Charlesmark Hotel, yang terletak sangat dengan posisi garis finish dalam event Boston Marathon yang menjadi salah satu lokasi ledakan.
"Seorang tamu hotel yang menemukannya, dia tidak seharusnya berada di atap. Biasanya, pintu di bagian atap terkunci," ujar pemilik hotel tersebut, Mark Hagopian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polisi meminta kami untuk mengosongkan area tersebut," ucap Hagopian.
Namun tanpa sepengetahuan petugas, pria ini kembali ke atap hotel. Saat ledakan terjadi, kemungkinan dia masih ada di atap. Dari sana, dia menemukan potongan logam yang awalnya dikira potongan dari velg mobil. Pria tersebut kemudian menyerahkan temuannya kepada polisi.
Hagopian menuturkan, sisa-sisa bom memang menyebar luas di sekitar lokasi kejadian. "Saya tidak tahu bagaimana bisa dia berada di atap, jadi potongan panci tersebut ditemukan karena kebetulan," tandas Hagopian, yang menyatakan hotelnya memang ramai digunakan oleh para peserta maraton Boston.
Penyidik federal AS meyakini bahwa dua bom yang meledak di Boston, pada Senin (15/4) kemarin, dikemas dalam panci masak yang kemudian dimasukkan ke dalam tas ransel. Hingga saat ini, FBI masih memburu pelaku di balik ledakan tersebut.
Total ada 3 orang tewas, termasuk seorang anak laki-laki berusia 8 tahun, dan lebih dari 180 orang yang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.
(nvc/asp)