"Pada Kamis (18/4) pagi, Presiden akan mengunjungi Boston untuk berpidato dalam acara lintas agama yang didedikasikan kepada para korban yang tewas maupun yang mengalami luka parah pada aksi pengeboman Senin (15/4) di dekat garis finish Boston Marathon," demikian pernyataan Gedung Putih AS, seperti dilansir AFP, Rabu (17/4/2013).
Pengumuman ini dikeluarkan beberapa saat setelah penyidik federal AS, FBI mengumumkan pihaknya masih terus menyelidiki ledakan tersebut. Pelaku di balik ledakan yang menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 170 orang ini, masih misterius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua ledakan bom terjadi di dekat garis akhir (finish) event maraton Boston Marathon, yang berjarak 50-100 meter dari para pelari, pada Senin (15/4) sore waktu setempat. Kedua ledakan bom itu terjadi hanya dalam selisih waktu sekitar 12 detik.
Dilaporkan 3 orang tewas, termasuk seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun bernama Martin Richard. Sedangkan, sebanyak 170 orang lainnya luka-luka dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Boston. Sedikitnya 17 orang di antaranya saat ini dalam kondisi kritis. Dua WNI yang ikut lomba lari selamat.
(nvc/ndr)