Ribuan Demonstran Tolak Kemenangan Maduro Sebagai Pengganti Chavez

Ribuan Demonstran Tolak Kemenangan Maduro Sebagai Pengganti Chavez

- detikNews
Selasa, 16 Apr 2013 13:25 WIB
Nicolas Maduro & istrinya (The New York Times)
Caracas - Ribuan pendukung oposisi Venezuela turun ke jalanan untuk memprotes hasil pemilu. Mereka tidak terima dengan kemenangan Nicolas Maduro sebagai presiden terpilih menggantikan mendiang Hugo Chavez.

Para demonstran ini menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum Nasional (CNE) yang ada di ibukota Caracas. Mereka memprotes CNE karena telah mengesahkan kemenangan Maduro yang mengalahkan Henrique Capriles, kandidat oposisi yang juga menyerukan penghitungan ulang hasil pemilu yang digelar pada Minggu (14/4) lalu.

"Kami ada di sini karena mereka mencuri suara kami. Mereka mencurangi kami," ujar salah satu demonstran yang berusia 60 tahun, Selma Orjuela, seperti dilansir AFP, Selasa (16/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami membutuhkan Capriles sebagai presiden. Itulah kenapa kami memilih, dan kami yakin bahwa kami menang," imbuhnya.

"Kami tahu, kami merasakannya, Capriles sang presiden! Presiden Capriles menang. Mereka hanya tidak menghitung suara seperti seharusnya," tutur seorang demonstran, Elis Carvallo (33) sambil melambai-lambaikan bendera Venezuela.

Polisi setempat terpaksa melepaskan gas air mata untuk membubarkan para demonstran yang memenuhi jalanan kota Caracas. Namun para demonstran tidak menyerah. Mereka bahkan berencana untuk kembali menggelar unjuk rasa hingga hari Rabu (17/4) waktu setempat.

Terhadap rencana tersebut, Maduro ikut berkomentar. Eks Wakil Presiden Venezuela ini mengajak paa pendukungnya untuk menggelar unjuk rasa damai pada hari yang sama saat kelompok oposisi menggelar unjuk rasa.

Pada Senin (15/4) malam waktu setempat, CNE mengesahkan hasil pemilu yang memenangkan Maduro. Menurut CNE, Maduro unggul dengan perolehan suara 50,75 persen melawan Capriles yang hanya meraih 48,97 persen suara. Selisih suara antara keduanya hanya sekitar 265 ribu suara saja. Sangat tipis!

"Saya putra Chavez. Saya adalah presiden Chavista (sayap kiri) pertama setelah Hugo Chavez Frias, dan saya akan memenuhi kewajiban saya untuk melindungi mereka yang miskin, melindungi kemerdekaan kita," ujar Maduro setelah mendengarkan pengumuman CNE.

Dijadwalkan Maduro akan dilantik pada Jumat (19/4) mendatang.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads