Tentara bernama Matthew Evans ini divonis bersalah atas dakwaan perampokan dan penyerangan oleh pengadilan Darwin, Senin (15/4) ini. Hakim Judith Kelly menjatuhkan vonis 3 tahun 6 bulan penjara kepada Evans. Namun vonisnya diringankan sehingga dia hanya menjalani hukuman 2 tahun 6 bulan penjara.
Demikian seperti dilansir media setempat, The Australian, Senin (15/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total senjata yang dicurinya mencapai 8 ribu dolar Australia, mulai dari pistol hingga senapan shotgun. Senjata curian tersebut niatnya akan diserahkan kepada anggota geng motor setempat yang bernama Rebels.
Dalam persidangan, hakim Kelly menyatakan, Evans merasa tertekan dengan keberadaan geng motor Rebels sehingga kemudian melakukan pencurian senjata. Pencurian pun dilakukan di kapal patroli yang pernah menjadi tempatnya bertugas saat menjadi tentara aktif.
Sementara itu, ada sejumlah pertimbangan hakim untuk memperingan vonis yang dijatuhkan kepada Evans. Selain karena mengaku bersalah atas perbuatannya, Evans juga bersedia memberikan keterangan yang bertentangan dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pencurian senjata tersebut.
Kemudian juga, hakim Kelly menilai Evans memiliki niat untuk berubah dan mengikuti rehabilitasi. Dia juga bersedia membantu polisi dalam penyelidikan kasus ini.
Selain harus mendekam di dalam penjara, Evans juga diwajibkan berkelakuan baik selama 5 tahun setelah masa hukumannya selesai. Kemudian dia juga tidak diperbolehkan mengkonsumsi alkohol dan narkoba setelah bebas.
(nvc/ita)