"Amerika Serikat tetap terbuka untuk negosiasi otentik dan kredibel mengenai denuklirisasi, namun beban ada pada Pyongyang," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) AS John Kerry.
"Korut harus mengambil langkah-langkah berarti untuk menunjukkan bagaimana Korut akan menghormati komitmen yang telah dibuatnya," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (15/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu hal yang pasti: kita bersatu. Tak ada kebingungan saat ini," tutur Kerry. "Program rudal nuklir Korut yang berbahaya bukan cuma mengancam para tetangga Korut, namun juga rakyatnya sendiri," tandasnya.
Ketegangan di semenanjung Korea meningkat sejak AS mengikutsertakan pesawat pengebom berkemampuan nuklir, B-52 dalam latihan militer gabungan dengan Korsel. Hal tersebut menuai kemarahan Korut yang mengancam akan melancarkan serangan nuklir terhadap AS dan sekutu-sekutunya.
Sebelumnya, Korut juga memprotes serangkaian sanksi-sanksi baru yang dijatuhkan PBB atas uji coba nuklir yang dilakukannya pada Februari lalu. Itu merupakan uji coba nuklir ketiga yang dilakukan Korut dan telah menuai kecaman dunia internasional.
(ita/nrl)