Komisioner Eropa: Penerjemahan Bukan Sekadar Alih Bahasa

Komisioner Eropa: Penerjemahan Bukan Sekadar Alih Bahasa

- detikNews
Jumat, 12 Apr 2013 17:36 WIB
Brussel - Penerjemahan bukan sekadar alih bahasa, melainkan juga menyampaikan budaya dan cara berpikir.

Hal itu disampaikan Komisioner Eropa Bidang Pendidikan, Budaya, Multibahasa, dan Pemuda Androulla Vassiliou dalam pidato sambutan upacara penganugerahan Juvenes Translatores Award di Brussel, Kamis (11/3/2013).

"Kita memperoleh wawasan tentang budaya asing dengan membaca buku-buku dan artikel atau menonton film asing, dan seringkali satu-satunya cara untuk melakukan ini adalah berkat terjemahan," ujar Vassiliou.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penerjemahan juga membuat lembaga seperti Komisi Eropa dapat menjalankan tugas-tugasnya, antara lain memungkinkan masyarakat memahami apa yang terjadi di Brussel dan dengan itu mereka bisa berpartisipasi dalam membangun Eropa.

"Berkat penerjemahan mereka dapat mengerti peraturan-peraturan Eropa dan kebijakan yang mempengaruhi mereka dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk cetak maupun dalam banyak situsweb UE yang mencakup isu-isu tersebut," imbuh Vassiliou.

Menurut Vassiliou, dari contoh-contoh tersebut diharapkan dapat membantu menjelaskan mengapa penerjamahan profesional begitu penting dan mengapa UE menyelenggarakan lomba ini.

"Kita ingin meningkatkan kesadaran mengenai betapa penting penerjemahan untuk Eropa dan membangkitkan minat pada profesi ini serta tahapan-tahapannya yang sangat beragam, bisa penerjemahan harfiah, penerjemahan film, atau pengembangan perangkat penerjemahan otomatis," demikian Vassiliou.

Juvenes Translatores (Penerjemah Belia, red) adalah lomba penerjemahan untuk siswa tingkat Sekolah Menengah di Uni Eropa, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penerjemahan Komisi Eropa.

Lomba tahun ini bertema "Solidaritas antar-Generasi". Teks-teks yang diterjemahkan berkaitan dengan tema yakni terfokus pada kewargaan Uni Eropa dan keuntungan yang ditawarkan bagi masyarakat sebagai individu, konsumen, penduduk, mahasiswa, pekerja dan pelaku politik. Sebanyak 27 pemenang dari 27 negara anggota UE mendapat piala dan diploma.

(es/es)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads