2 Pemerkosa Mahasiswi India Bantah Ada di Dalam Bus Saat Kejadian

2 Pemerkosa Mahasiswi India Bantah Ada di Dalam Bus Saat Kejadian

- detikNews
Jumat, 12 Apr 2013 12:42 WIB
Ilustrasi
New Delhi - Persidangan kasus pemerkosaan dan pembunuhan mahasiswi India terus berlangsung. Dalam persidangan terbaru, dua terdakwa mengaku tidak berada di dalam bus saat kejadian.

Terdakwa Vinay Sharma dan Pawan Gupta membacakan pembelaan mereka sebelum persidangan memasuki agenda pembacaan putusan. Keduanya menunjukkan bukti kuat bahwa mereka tidak ada di dalam bus saat pemerkosaan massal terjadi pada gadis berusia 23 tahun tersebut, di jalanan kota New Delhi.

"Dalam telepon genggam Vinay terdapat rekaman video dan foto-foto yang menunjukkan bahwa dirinya dan Pawan tidak ada di dalam bus tersebut pada malam kejadian," ujar pengacara terdakwa, AP Singh, dalam persidangan seperti dikutip Press Trust of India dan dilansir AFP, Jumat (12/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Singh, pada kejadian tanggal 16 Desember 2012 lalu, kedua kliennya tersebut menghadiri acara musikal bersama seorang rekannya yang lain. Singh menyebut polisi telah melakukan kesalahan dengan melibatkan kedua kliennya dalam kasus ini.

Sang rekan tersebut, menurutnya, yang menjadi saksi kunci dalam kasus ini, bagi kedua kliennya.

Vinay dan Pawan ditangkap polisi bersama 4 pelaku lainnya, beberapa hari setelah kejadian yang terjadi pada malam hari tersebut. Seperti pelaku lainnya, keduanya juga dijerat dakwaan berlapis, mulai dari pemerkosaan bergiliran, perampokan hingga pembunuhan, karena korban akhirnya tewas setelah dirawat di rumah sakit selama 13 hari.

Bulan lalu, terdakwa utama dalam kasus ini yang juga sopir bus, ditemukan tewas gantung diri di dalam selnya di penjara setempat. Kendati demikian, persidangan kasus ini masih terus dilanjutkan dengan terdakwa lainnya.

Kasus ini membuat heboh publik India dan bahkan hingga menarik perhatian komunitas internasional. Banyak pihak yang prihatin dengan tingginya angka kekerasan seksual terhadap wanita di India. Berbondong-bondong, warga melakukan unjuk rasa di sejumlah wilayah yang menuntut pemerintah memberlakukan hukuman lebih berat bagi pelaku pemerkosaan.

(nvc/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads