Di negara komunis ini alat-alat produksi dikuasai dan diatur negara, tak terkecuali urusan pribadi. Berikut 5 hal unik yang dijalani para perempuan di Korut seperti yang dikutip detikcom dari berbagai sumber, Kamis (11/4/2013):
1. 18 Gaya Rambut
dok Guardian
|
Hal ini dilakukan Korut untuk melawan pengaruh Barat. Media Korut yang dikendalikan pemerintah tak hentinya memberikan imbauan untuk berambut dan berpakaian yang pantas. Bahkan ada acara TV yang isinya memata-matai perempuan yang 'memberontak' dari 18 model rambut itu dan mempermalukannya, demikian dilansir Daily Mail, 21 Februari 2013 lalu.
Tak cuma perempuan, laki-laki bahkan hanya dipilihkan 10 model rambut. Namun pendamping Pemimpin Korut Kim Jong Un, Ri Sol-ju malah terlihat modis, melampaui gaya perempuan di negaranya sendiri, memakai dress 2 potong, dan rambut yang digelung modern ke belakang.
Kalau Anda jadi mereka, model mana yang Anda pilih?
2. Berkiprah di Berbagai Bidang
dok NKNews.org
|
Ada 4 kategori penting perempuan di Korut, menurut Gianlucca Spezza dalam situs nknews.org pada 30 Januari 2013:
1. Perempuan sebagai simbol untuk propaganda
2. Kaum revolusioner yang digambarkan sebagai pahlawan buruh
3. Perempuan kuat secara politik, yang biasanya memiliki hubungan dengan rezim berkuasa
4. Perempuan tak dikenal yang menuai tenar di internet.
3. Tulang Punggung Keluarga
dok Reuters
|
Nah, para istrilah yang harus bekerja supaya keluarga bisa hidup. Hidup jadi susah untuk para perempuan. Mulai dari menjahit baju, berdagang barang dari Cina untuk dijual kembali.
"Laki-laki tak bisa membawa cukup uang untuk menghidupi keluarganya, jadi sekarang tugas perempuan. Adalah ibu yang membayar uang sekolah, pakaian dan makan anak-anaknya. Laki-laki ingin perempuan patuh, tapi saat kebutuhan dasar adalah uang dan makanan, laki-laki tidak bisa berkata-kata lagi," jelas Lee Young, yang gaji suaminya turun setiap 3 bulan.
4. Militer
dok NKNews.org
|
Menurut World Tribune pada 2007, tentara laki-laki banyak mati kelaparan saat Korut didera wabah kelaparan tahun 1990-an. Nah, perempuan pun masuk menggantikannya. Korut juga membuat lagu propaganda untuk menarik perempuan masuk militer, utamanya di unit artileri.
Sementara New York Times pada 2003 lalu, menuliskan banyaknya perempuan di militer ini karena kaum laki-lakinya lari ke Cina, atau lebih tertarik mencari uang dengan berbisnis.
Tak heran, bila komposisi perempuan dalam militer cukup besar. Artikel yang diterbitkan di World Tribune pada 2007 mencatat representasi perempuan di AD Korut lebih dari 10 persen. New York Times (NYT) pada 2003 lalu mencatat dalam suatu acara militer, 10 dari 40 pejabat militer di deretan 4 terdepan adalah perempuan.
5. Dilarang Naik Sepeda
dok AFP
|
Aturan ini tentu memperberat perempuan di Korut, karena warga tak diizinkan memiliki mobil, sepeda motor atau ada kendaraan umum lain yang tersedia. Warga hanya boleh memiliki sepeda untuk melakukan segala aktivitasnya. Demikian dilansir dari Daily NK, Januari 2013 lalu.
Korut tak cuma melarang perempuan mengendarai sepeda tapi juga membonceng dan menempatkan bawaan di belakang sepeda. Dengan dilarangnya penggunaan sepeda ini, perempuan harus berjalan ke mana-mana untuk memenuhi semua kebutuhannya. Duh, sengsaranya!
Halaman 2 dari 6