"Memutihkan badan membuat saya merasa spesial, seperti berjalan di sorot lampu bak bintang," kata Taiwo, sebagaimana dilansir Ajzaeera, Sabtu (6/4/2013).
Warna kulit Taiwo yang kini lebih terang membuatnya merasa cantik dan lebih percaya diri. Menurut World Health Organization (WHO), 77 persen wanita Nigeria menggunakan krim pemutih kulit. Angka ini adalah yang tertinggi di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hampir 90 persen pembeli meminta krim pemutih. Mereka ingin tampak lebih putih seperti Michael Jackson," kata Rashida Lawal, salah seorang penjual krim.
Peredaran krim pemutih yang tak diatur dengan baik di Nigeria berujung pada menjamurnya penjual krim tanpa label isi di pinggir jalan raya. Baik penjual maupun pembeli mengabaikan pentingnya pengetahuan akan komponen dalam krim, yang bisa saja mengandung racun seperti merkuri, zat kimia yang dapat meningkatkan risiko kanker darah seperti leukemia, kanker hati dan ginjal, juga rusaknya kulit.
"Secara sistematis, senyawa kimia berbahaya di dalam krim akan berujung pada penyakit seperti gagal ginjal karena merkuri, juga eksim, dan penyakit berbahaya lain seperti kanker," ujar Ayobode Williams, seorang dokter kulit.
Meski begitu, banyak orang tak memedulikan bahaya dari krim pemutih karena terlanjur beranggapan bahwa tidaklah indah jika seseorang berkulit hitam.
(nrl/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini