Namun seorang mantan Dubes AS untuk PBB mencetuskan, serangan Korut terhadap AS berarti bunuh diri. Korut pun diyakini tak akan melakukan serangan tersebut.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (5/4/2013), Bill Richardson, mantan diplomat tersebut mengatakan, selama ini banyak retorika dari Korut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi jika mereka (Korut) mencoba-coba dengan AS, itu bunuh diri. Itu tak akan terjadi," imbuhnya.
Richardson menjadi bahan pemberitaan ketika dirinya bersama bos Google, Eric Schmidt melakukan kunjungan ke Korut beberapa bulan lalu.
Richardson pun menekankan perlunya diplomasi yang berhati-hati dalam menyikapi ancaman-ancaman Korut.
Sebelumnya, militer Korut mengingatkan bahwa perang bisa terjadi hari ini atau besok. "Operasi tiada ampun pasukan bersenjata revolusioner kami dalam hal ini telah dianalisa secara final dan diratifikasi," demikian statemen militer Korut.
Ancaman ini disampaikan Korut seiring upaya Washington meningkatkan pertahanan rudalnya di Pasifik. AS akan mengirimkan sistem penangkal rudal ke Guam dan mengerahkan dua kapal penghancur Aegis ke wilayah tersebut.
Bulan lalu, Korut juga telah mengancam akan melancarkan serangan nuklir preemtif terhadap Amerika Serikat. Bahkan pekan lalu, komando tertinggi militer Korut memerintahkan unit-unit roket strategis untuk disiagakan.
(ita/nrl)