PM Najib membubarkan parlemen pada Rabu (3/4) untuk memberi waktu bagi persiapan pemilu selanjutnya, yang masih belum ditentukan tanggal pelaksanaannya. Namun demikian, PM Najib telah membujuk para pemilih untuk memberinya mandat guna kembali memimpin Malaysia.
"Kami sangat optimistis bahwa kami mampu memang besar, yang berarti berhasil meraih dua pertiga suara mayoritas," ujar PM Najib seperti dilansir AFP, Kamis (4/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Malaysia merdeka pada tahun 1957 silam, koalisi Barisan Nasional selalu menguasai pemerintahan Malaysia. Namun akhir-akhir ini, keberadaan koalisi yang kuat tersebut terancam dengan menguatnya dukungan terhadap kelompok oposisi yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim, yang juga mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia.
Kemudian juga semakin meningkatnya biaya hidup dan tingginya angka kejahatan di Malaysia, serta maraknya kasus korupsi menjadi pukulan tersendiri bagi koalisi Barisan Nasional. Untuk mencapai tujuannya, PM Najib pun menyadari dirinya harus bekerja keras mengembalikan citra baik UMNO, yang mendominasi koalisi dari 13 partai di Malaysia ini.
"Selama 4 tahun, kami telah memenuhi seluruh janji kami," ucap PM Najib.
Jadwal pemilu Malaysia akan ditentukan dalam waktu dekat oleh komisi pemilu setempat. Paling lambat, pemilu harus digelar dalam waktu 2 bulan semenjak parlemen dibubarkan. Sejumlah pihak memprediksi, pemilu Malaysia akan digelar pada akhir bulan April ini.
(nvc/ita)