Sebanyak 27 tentara lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan dengan koalisi pemberontak Seleka yang telah berhasil mengambil alih istana kepresidenan dan ibu kota Bangui ini. Bahkan hal ini memaksa Presiden Francois Bozize untuk melarikan diri ke luar negeri.
"Sepanjang pertempuran, 13 tentara kita gugur, sedangkan seorang tentara lainnya belum diketahui nasibnya," ujar Presiden Afsel Jacob Zuma seperti dilansir AFP, Senin (25/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentara kita membayar harga tertinggi dalam pengabdiannya bagi negara... Kita sangat menghormati mereka," ucap Presiden Zuma.
"Sebanyak 200 tentara kita memerangi para bandit yang ingin menimbulkan kehancuran... tapi aksi dari bandit-bandit ini tidak akan menghalangi kita dari misi perdamaian dan keamanan," imbuhnya.
Sejak pekan lalu, koalisi pemberontak Seleka terus melancarkan serangan ofensif ke wilayah ibu kota Bangui hingga akhirnya berhasil menduduki istana kepresidenan pada Minggu (24/3) waktu setempat. Bahkan kini keberadaan Presiden Bozize masih misterius, namun diyakini dia berada di luar negeri.
"Sebagai anggota Uni Afrika, Afsel dengan tegas menolak segala upaya pengambilalihan kekuasaan dengan cara paksa," tegas Presiden Zuma kepada wartawan setempat.
Lebih lanjut, Presiden Zuma menyatakan, pihaknya tidak berencana menarik tentara-tentara yang ditugaskan di Republik Afrika Tengah. "Kami tidak mengambil keputusan untuk melakukan penarikan. Tidak ada alasan bagi kami untuk pergi... kami justru berusaha memperkuat tentara kami dan menyusun rencana untuk maju ke depan," terangnya.
(nvc/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini