Ditugaskan ke Afrika Tengah, 13 Tentara Afsel Tewas di Tangan Pemberontak

Ditugaskan ke Afrika Tengah, 13 Tentara Afsel Tewas di Tangan Pemberontak

- detikNews
Senin, 25 Mar 2013 18:17 WIB
Francois Bozize (premiumtimesng.com)
Pretoria - Aksi pemberontakan yang terjadi di Republik Afrika Tengah memakan korban jiwa. Sedikitnya 13 tentara asal Afrika Selatan (Afsel) yang ditugaskan di negara tersebut, tewas dalam pertempuran dengan kelompok pemberontak.

Sebanyak 27 tentara lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan dengan koalisi pemberontak Seleka yang telah berhasil mengambil alih istana kepresidenan dan ibu kota Bangui ini. Bahkan hal ini memaksa Presiden Francois Bozize untuk melarikan diri ke luar negeri.

"Sepanjang pertempuran, 13 tentara kita gugur, sedangkan seorang tentara lainnya belum diketahui nasibnya," ujar Presiden Afsel Jacob Zuma seperti dilansir AFP, Senin (25/3/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demi membantu pemerintah Republik Afrika Tengah, Afsel menerjunkan sekitar 200 tentaranya sejak Januari lalu. Tentara pemerintah Republik Afrika Tengah dikenal tidak begitu terlatih dan minim peralatan. Sedangkan koalisi pemberontak Seleka melancarkan serangan yang cukup ofensif terhadap mereka sejak Desember 2012.

"Tentara kita membayar harga tertinggi dalam pengabdiannya bagi negara... Kita sangat menghormati mereka," ucap Presiden Zuma.

"Sebanyak 200 tentara kita memerangi para bandit yang ingin menimbulkan kehancuran... tapi aksi dari bandit-bandit ini tidak akan menghalangi kita dari misi perdamaian dan keamanan," imbuhnya.

Sejak pekan lalu, koalisi pemberontak Seleka terus melancarkan serangan ofensif ke wilayah ibu kota Bangui hingga akhirnya berhasil menduduki istana kepresidenan pada Minggu (24/3) waktu setempat. Bahkan kini keberadaan Presiden Bozize masih misterius, namun diyakini dia berada di luar negeri.

"Sebagai anggota Uni Afrika, Afsel dengan tegas menolak segala upaya pengambilalihan kekuasaan dengan cara paksa," tegas Presiden Zuma kepada wartawan setempat.

Lebih lanjut, Presiden Zuma menyatakan, pihaknya tidak berencana menarik tentara-tentara yang ditugaskan di Republik Afrika Tengah. "Kami tidak mengambil keputusan untuk melakukan penarikan. Tidak ada alasan bagi kami untuk pergi... kami justru berusaha memperkuat tentara kami dan menyusun rencana untuk maju ke depan," terangnya.

(nvc/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads