Para demonstran berjalan kaki di depan Departemen Ekonomi, Perdagangan dan Industri. Massa meneriakkan: "Hentikan nuklir lindungi anak-anak kita!".
Peserta demo, seorang ibu berusia 32 tahun mengatakan ikut dalam aksi ini karena khawatir dengan masa depan anaknya kelak. Menurutnya, penggunaan nuklir sangat berbahaya, dia berkaca dari pristiwa tsunami Jepang lalu yang menewaskan lebih dari 15.000 orang dan membuat Jepang terpapar radiasi dalam waktu yang cukup lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rakyat dan media mulai melupakan Fukushima dan apa yang terjadi di sana," tambahnya.
Krisis nuklir di Tokyo Electric Power (Tepco) Fukushima Daiichi memaksa 160.000 orang meninggalkan rumah mereka dan banyak dari mereka tidak akan pernah kembali. Hal ini juga memicu gerakan protes yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap tenaga nuklir. Aksi demo ini dilakukan setelah reaktor nuklir di Jepang beroperasi kembali.
(slm/mad)