Satu korban tewas berasal dari kubu anggota kelompok bersenjata yang berasal dari Filipina, atau yang juga disebut sebagai pengikut Sultan Sulu. Dia ditembak mati oleh aparat Malaysia karena berusaha kabur saat penggerebekan dilakukan di dua desa dan sebuah wilayah rawa setempat.
Dengan demikian hingga saat ini, sudah 53 anggota kelompok bersenjata asal Filipina dan 8 anggota Kepolisian Malaysia yang tewas dalam bentrokan yang terjadi sejak awal pekan ini. Aparat Malaysia terus melakukan pengejaran terhadap pengikut Sultan Sulu yang masih bertahan dan bersembunyi di Sabah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayangnya, Ismail tidak menjelaskan lebih lanjut soal identitas atau jenis kelamin orang-orang yang ditangkap. Meskipun sebelumnya pada Jumat (8/3), Ismail menyatakan pihaknya menangkap puluhan orang, baik yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan, yang diduga terkait dengan kelompok bersenjata tersebut.
Menurut Ismail, para pelaku yang ditangkap tersebut akan dijerat pasal tindak pidana terorisme.
Malaysia sendiri telah bersumpah akan menumpas seluruh anggota kelompok bersenjata yang menyusup ke wilayah Sabah. Mereka menolak opsi gencatan senjata yang dicetuskan oleh pemimpin kelompok bersenjata. Malaysia melancarkan serangan, baik di darat maupun di udara, untuk menumpas mereka.
Sekitar 200 orang pengikut Sultan Sulu tiba di Sabah pada 9 Februari lalu untuk mengklaim daerah itu sebagai milik leluhur mereka berdasarkan dokumen-dokumen sejarah. Hingga saat ini mereka masih bergerilya di wilayah tersebut dan operasi pengejaran pun terus dilakukan otoritas Malaysia untuk menangkap mereka.
(nvc/gah)