"Bukan kami yang memutuskan siapa yang harus memimpin Suriah. Itu keputusan rakyat Suriah," cetus Lavrov dalam wawancara BBC seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/3/2013).
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan Rusia mendesak sekutunya, Assad untuk mundur demi menyelesaikan konflik di Suriah, Lavrov menjawab: "Sama sekali tidak".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Lavrov, mundurnya Assad hendaknya tidak dijadikan prasyarat untuk negosiasi mengakhiri konflik Suriah. Sebabnya, Assad tak akan mundur.
"Dia tak akan pergi, kami tahu pasti hal ini -- semua yang berhubungan dengan dia tahu bahwa dia tidak menggertak," cetus Lavrov.
Konflik yang berlangsung di Suriah telah terjadi sejak Maret 2011 lalu. Menurut PBB, lebih dari 70 ribu orang, kebanyakan warga sipil, telah tewas selama pertumpahan darah itu.
(ita/nrl)