"Mendukung terorisme, ekstremisme dan destabilisasi di wilayah ini," cetus Assad kepada delegasi oposisi utama Turki, Republican People's Party di Damaskus, Suriah seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/3/2013).
Namun Assad berterima kasih kepada masyarakat Turki yang tidak mendukung kebijakan PM Erdogan soal konflik Suriah. "Rakyat Suriah menghargai posisi yang diadopsi kekuatan-kekuatan dan pihak-pihak di Turki yang menolak dampak negatif pemerintahan Erdogan pada masyakarat kami, yang multiagama dan multietnis," tutur Assad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pemerintah Suriah secara resmi telah meminta PBB untuk mengecam peran Turki dalam konflik Suriah. Dalam suratnya kepada PBB, pemerintah Suriah mengharapkan komunitas internasional untuk mengecam peran pemerintah Turki dan negara-negara lain yang mendanai oposisi Suriah.
Selama ini pemerintah Turki memang secara terang-terangan telah menyatakan dukungan kepada para pemberontak Suriah yang bermaksud menggulingkan pemerintahan Assad.
Suriah telah mengalami pergolakan sejak Maret 2011. Menurut PBB, lebih dari 70 ribu orang, kebanyakan warga sipil, telah tewas selama konflik tersebut. Pemerintahan Assad menyebutkan pergolakan itu didalangi dari luar negeri. Bahkan disebutkan bahwa banyak militan yang beroperasi di negeri itu merupakan warga negara asing.
(ita/nrl)