"Dengan satu juta orang yang kabur, jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal di dalam negeri, dan ribuan orang terus menyeberangi perbatasan setiap hari, Suriah pun meruncing menuju bencana berskala penuh," kata Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres.
"Kami melakukan semampu kami untuk membantu, namun kapasitas respons kemanusiaan internasional ada batasnya. Tragedi ini harus dihentikan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan UNHCR, setahun lalu, badan pengungsi PBB itu hanya memiliki 33 ribu pengungsi terdaftar. Namun eksodus warga melonjak tahun ini. Bahkan sekitar 400 ribu warga Suriah meninggalkan negeri mereka sejak 1 Januari lalu.
Para pengungsi itu umumnya kabur ke Libanon, Yordania, Turki, Irak dan Mesir. Namun belakangan, semakin bertambah jumlah pengungsi yang mencoba pergi ke Afrika Utara dan Eropa.
Konflik yang terjadi di Suriah telah berlangsung sejak Maret 2011 lalu. Menurut PBB, lebih dari 70 ribu orang, kebanyakan warga sipil, telah tewas selama pertumpahan darah tersebut.
(ita/nrl)