Demikian disampaikan kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (22/2/2013).
Di antara serangkaian aksi bom mobil pada Kamis, 21 Februari tersebut, serangan paling mematikan terjadi di Damaskus tengah. Seorang pengebom bunuh diri meledakkan mobilnya yang bermuatan bahan peledak di dekat pintu masuk markas besar partai Baath. Dari 61 orang yang tewas dalam serangan itu, mayoritas warga sipil, termasuk anak-anak dari sekolah di dekatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 22 orang lainnya juga tewas dalam rentetan pengeboman yang menargetkan markas keamanan di distrik Barzeh, Damaskus utara pada Kamis (21/2). Sebanyak 19 orang di antaranya merupakan anggota pasukan keamanan Suriah.
Menurut Observatory, 38 orang lainnya tewas dalam pertempuran di kota Deraa, termasuk 18 orang yang tewas dalam serangan udara ke sebuah pusat medis.
Serangan-serangan yang menargetkan gedung-gedung pemerintah atau keamanan di Damaskus terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Serangan-serangan itu umumnya diklaim oleh kelompok jihad Al-Nusra Front, yang oleh pemerintah Amerika Serikat dinyatakan sebagai kelompok teroris.
(ita/nrl)