Dalam pernyataan tertulis yang dibacakan pengacaranya, seperti dilansir News.com.au, Rabu (20/2/2013), Pistorius membeberkan kejadian pada 14 Februari lalu.
"Saat dini hari 14 Februari 2013, saya terbangun, pergi ke balkon untuk membawa masuk kipas angin dan menutup pintu sorong (sliding doors) dan tirai. Saya mendengar suara di kamar mandi dan menyadari bahwa seseorang ada di dalam kamar mandi," kata Pistorius dalam pernyataan yang dibacakan di pengadilan Pretoria pada Selasa, 19 Februari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pistorius mengatakan bahwa dirinya sangat yakin penyusup atau penjahat telah masuk ke dalam kamar mandi.
"Saya tahu saya harus melindungi Reeva dan diri saya. Saya yakin bahwa ketika penyusup keluar dari toilet, kami akan dalam bahaya besar. Saya merasa terjebak karena pintu kamar tidur saya terkunci dan gerakan saya terbatas," tutur Pistorius dalam pernyataan setebal 7 halaman itu.
"Saya melepaskan tembakan ke pintu toilet dan berteriak menyuruh Reeva menelepon polisi. Dia tidak merespons... Sangat gelap di kamar tidur saya dan saya masih terlalu takut untuk menyalakan lampu. Reeva tetap tidak merespons," kata pria berumur 26 tahun itu.
Sampai akhirnya atlet berkaki palsu itu pergi ke ranjang dan menyadari bahwa Reeva tidak berada di situ. Saat itulah Pistorius tersentak dan berpikir bahwa bisa saja Reeva yang berada di toilet.
Pistorius saat ini mendekam di tahanan kantor polisi Pretoria atas dakwaan membunuh model cantik itu. Dalam sidang mengenai permohonan bebas dengan jaminan, bintang atletik itu tampak terpukul. Dia sempat menangis saat pengacara membacakan pernyataannya. Persidangan akan kembali dilanjutkan.
(ita/nrl)