Sikap diam Barat tersebut menurutnya, telah meningkatkan pembunuhan warga Rohingya di Myanmar barat.
Hal tersebut dicetuskan Hossein Sobhani-Nia, anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di parlemen Iran atau Majlis Iran seperti dilansir Press TV, Selasa (19/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut politikus Iran itu, kematian warga muslim tak bersalah Myanmar tersebut merupakan contoh jelas pelanggaran hak-hak minoritas. Ditekankannya, ketegasan internasional diperlukan untuk melawan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Anggota parlemen Iran juga menyebutkan, standar ganda Barat telah meningkatkan tragedi di Timur Tengah.
"Tiap kali para teroris, yang didukung negara-negara Barat, melakukan kejahatan di Suriah, Irak, Pakistan dan Afghanistan, Barat berdiam diri, sebagai dukungan implisit atas kejahatan-kejahatan itu," tudingnya.
Sebelumnya, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyampaikan keprihatinan atas pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah Myanmar. PBB pun menyerukan dihentikannya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok etnis dan agama di negeri itu.
(ita/nrl)