Demikian seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (15/2/2013). Penembakan pada Kamis, 14 Februari itu terjadi saat para demonstran antipemerintah menggelar aksi untuk memperingati dua tahun aksi demonstrasi pro-reformasi. Remaja putra berumur 16 tahun ditembak di desa Daih di pinggiran Manama saat aksi protes terjadi Kamis pagi waktu setempat.
Saat itu aksi demo terus berlanjut hingga malam hari. Bahkan sejumlah warga desa berdiri di atas atap-atap rumah sembari meneriakkan "Allahu akbar" guna menunjukkan perlawanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, aksi demo akan kembali dilakukan hari Jumat ini. Massa akan berkumpul di Pearl Roundabout, pusat demo antipemerintah yang telah dimulai sejak 14 Februari 2011.
Selama dua tahun ini, warga Syiah di Bahrain terus menggelar aksi demo di negeri monarki Sunni itu. Dalam aksi demo antipemerintah itu, para demonstran menuntut reformasi politik dan kebebasan yang lebih besar.
(ita/nrl)