Seperti dilansir news.com.au, Kamis (14/2/2013), aksi demo dan mogok kerja ini akan digelar selama 24 jam dan diikuti oleh 30 ribu guru serta staf sekolah. Dampak aksi ini, sekitar 170 sekolah di negara bagian Victoria tidak ada kegiatan belajar-mengajar dan terpaksa diliburkan.
Para guru dan staf sekolah kompak mengenakan kaos warna merah sambil membawa spanduk yang bertulis slogan-slogan dan tuntutan mereka. Beberapa spanduk bertuliskan "Quality Teachers, Quality Schools" dan "Cut Contracts". Mereka menuntut pemerintah negara bagian Victoria memenuhi janji mereka saat pemilu, yakni menjadikan guru-guru di wilayah Victoria memiliki penghasilan terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para guru menginginkan kenaikan gaji tahunan sebesar 4,2 persen dalam 3 tahun. Namun pemerintah hanya menghendaki kenaikan gaji sebesar 2,5 persen per tahun, dengan kenaikan gaji selanjutnya ditentukan oleh produktivitas sang guru.
Secara terpisah, Menteri Pendidikan Australia Martin Dixon meminta agar unjuk rasa semacam ini dihentikan. Dixon menyebut aksi semacam ini sangat mengecewakan dan mengganggu keluarga murid dan juga aktivitas bisnis di wilayah Victoria.
(nvc/ita)