Sejumlah pihak mengkritik pemerintah AS karena tidak banyak terlibat dalam menyelesaikan konflik di Suriah yang telah menewaskan puluhan ribu orang. Pemerintah AS memang telah menyerukan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mundur. AS juga telah mengakui koalisi oposisi. Namun AS tidak ikut mempersenjatai para pemberontak Suriah yang ingin menggulingkan Assad.
"Dalam situasi seperti Suriah, saya harus bertanya: bisakah kita membuat perbedaan dalam situasi itu?" kata Obama dalam wawancara dengan majalah The New Republic seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (28/1/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah itu akan memicu kekerasan yang lebih buruk atau penggunaan senjata kimia?... Dan bagaimana saya mempertimbangkan puluhan ribu orang yang telah tewas di Suriah versus puluhan ribu orang yang saat ini sedang terbunuh di Kongo," tutur Obama.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS, Obama pun menegaskan, pemerintahannya harus memastikan bahwa tindakan AS tak akan menjadi bumerang. AS pun tak bisa terlibat dalam setiap konflik di dunia.
"Kami tak akan bisa mengendalikan semua aspek dari setiap transisi dan transformasi dalam konflik-konflik di seluruh dunia," ujar Obama. "Kadang-kadang, itu harus dikesampingkan," tandasnya.
(ita/nrl)