Dewan Keamanan PBB Kecam Keras Penyanderaan di Kilang Gas Aljazair

Dewan Keamanan PBB Kecam Keras Penyanderaan di Kilang Gas Aljazair

- detikNews
Sabtu, 19 Jan 2013 15:40 WIB
Foto: Getty Images
Alger, - Dewan Keamanan PBB mengecam keras serangan "mengerikan" dan penyanderaan yang terjadi di kompleks kilang gas Aljazair. Dewan pun menekankan perlunya menangkap para militan terkait Al-Qaeda itu beserta para pendukungnya.

"Dewan Keamanan mengecam sekeras-kerasnya serangan teroris di In Amenas, Aljazair," demikian statemen bersama ke-15 negara anggota DK PBB seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/1/2013).

Setidaknya 12 sandera dan 18 militan tewas dalam operasi pembebasan sandera yang dilancarkan pasukan Aljazair ke kompleks kilang gas In Amenas, yang terletak di gurun pasir Sahara itu. Hingga saat ini dilaporkan, antara 7 hingga 10 pekerja masih disandera para penyerang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam statemennya, DK PBB juga menyatakan simpati mendalam dan duka cita tulus untuk para korban serangan tersebut serta keluarga mereka, juga untuk rakyat dan pemerintah Aljazair serta negara-negara yang warganya menjadi korban.

DK PBB juga mendesak semua negara untuk bekerja sama secara aktif dengan otoritas Aljazair sesuai hukum internasional.

Media pemerintah Aljazair memberitakan ratusan sandera telah dibebaskan di kilang gas di gurun In Amenas tersebut. Sementara sekitar 30 warga asing masih belum diketahui keberadaannya.

Kantor berita pemerintah APS seperti dilansir BBC, Sabtu (19/1/2013) menyebutkan, 12 warga Aljazair dan pekerja asing tewas sejak upaya penyelamatan dilakukan pada Kamis (17/1) lalu.

Operasi pembebasan sandera telah berlangsung selama sekitar 36 jam. Keterangan otoritas Aljazair seperti diberitakan APS menyebutkan, sekitar 573 orang warga Aljazair dan sekitar 100 dari 132 pekerja asing telah dibebaskan. Sebanyak 18 orang militan tewas dalam operasi tersebut.

Saat ini, menurut APS, para militan masih berada di lokasi.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads